Kediri, kabar1news.com – Meminimalisir dampak banjir akibat luapan air sungai, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana bersama Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi mengecek aliran sungai yang terhubung antar dua kabupaten, Selasa (7/6/2022).
Pertemuan kedua pemimpin daerah itu bagian dari roadshow Mas Dhito ke kepala daerah lain di Jawa Timur. Menariknya, pertemuan keduanya dilakukan di lapangan, tepatnya di Jembatan Cengkok.
Keduanya berkomitmen untuk menyelesaikan masalah banjir yang terjadi di Desa Cengkok, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri dan Joho, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk. Wilayah itu merupakan perbatasan yang menjadi salah satu titik langganan banjir.
“Hari ini kami bersinergi untuk menyelesaikan banjir akibat meluapnya sungai yang menghubungkan dua wilayah,” kata Kang Marhaen.
Sementara itu, Mas Dhito mengungkapkan di Kabupaten Kediri banjir yang terjadi akibat adanya luapan air dari sungai karena terjadi penyempitan volume di sungai tersebut yang berada di tiga desa. Masing-masing, Desa Cengkok, Jati, dan tarokan.
Senada dengan yang disampaikan Kang Marhaen, Mas Dhito menjelaskan nantinya akan dilakukan normalisasi sungai baik di wilayah Kabupaten Kediri maupun Kabupaten Nganjuk.
“Menyelesaikan persoalan banjir tidak bisa diselesaikan oleh salah satu pihak. Nganjuk memperbaiki kalau Kediri tidak memperbaiki tidak bisa, atau sebaliknya,” terang Mas Dhito.
Sebagaimana diketahui, Jembatan Cengkok ini berada di atas Sungai Patran yang berhubungan langsung dengan Sungai Cincin yang berada di Kabupaten Nganjuk. Jembatan Cengkok sendiri dibangun sejak 2009.
Selain persoalan banjir, pertemuan kedua pemimpin daerah itu juga membahas adanya proyek pembangunan tol yang menjadi konektivitas antara Kediri – Nganjuk. Pembangunan tol ini menjadi perhatian karena mendukung keberadaan bandara.
“Tadi saya juga berdiskusi dengan Kang Marhaen. Apakah tol Kertosono sudah siap. Sekarang masih proses pembebasan lahan katanya,” pungkas Mas Dhito. (*Cp)