Kediri raya, kabar1news.com – Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana atau akrab disapa Mas Dhito mengimbau masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) guna mencegah penyebaran varian Omicron yang penularannya lebih cepat.
“Prediksi dari Kementerian Kesehatan, enam puluh lima hari dari bulan Januari sampai dengan bulan Maret itu adalah titik tertinggi Omicron. Saya mengimbau seluruh warga masyarakat Kabupaten Kediri tidak perlu panik, tapi mohon untuk patuhi protokol kesehatan,” kata Mas Dhito usai mengikuti rapat koordinasi pengendalian Covid-19 di Convention Hall, Grand City Surabaya, Senin, 24 Januari 2022.
Rapat koordinasi itu dilakukan Forkopimda Provinsi dengan Forkopimda tingkat dua kabupaten dan kota. Adapun inti rakor itu untuk mensinergiskan antara pemerintah provinsi dengan kabupaten/kota untuk mencegah Omicron.
Dalam rapat koordinasi itu diungkapkan bahwa ketersedian bed occupancy rate (BOR) atau tempat tidur di rumah sakit untuk penanganan Covid-19 di Jawa Timur sekitar 83,14 persen. Pun demikian, kasus varian Omicron saat ini dinilai belum setinggi varian Delta.
“Kesiapan kita (BOR) sangat siap. Setelah dari rakor ini saya akan langsung koordinasi dengan kepala dinas kesehatan untuk melakukan tindakan preventif,” ujar Mas Dhito.
Sementara itu, program vaksinasi booster di Kabupaten Kediri telah dimulai Senin, 24 Januari 2022 dengan sasaran prioritas kalangan lansia. Kalangan ini menjadi sasaran pertama karena rentan terhadap penularan covid-19.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri Achmad Khotib usai acara kick-off vaksinasi booster menyampaikan, pelayanan vaksinasi booster ini dapat dilakukan di dua rumah sakit milik daerah. Yakni Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Kediri dan RSUD Simpang Lima Gumul (SLG).
“Kita ingin sekitar 900.000 orang yang sudah mendapatkan dosis ke dua akan bertahap kita beri (vaksinasi) booster,” ucapnya. (*Cp)