Bali, Kabar1News.com -Puncak Program Pembentukan Bijak Anti Biotik di Desa Bengkel, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan ditutup dengan malam keakraban dan mengangkat tema “Bijak Menggunakan Biotik”.
dr. Marta Setiabudy,M.Blomed., Sp. MK mengatakan, ini adalah acara puncak dari sosialisasi tentang Resistensi Anti Biotik di Desa Bengkel, Tabanan yang di mana peternaknya cukup banyak di Bali.
“Jadi pekan kesadaran Anti Biotik itu dirayakan setiap tanggal 18 sampai 24 November setiap tahunnya, dan untuk tahun ini kami melaksanakan di Desa Bengkel, Tabanan yang merupakan ternaknya cukup banyak,” ujarnya di Desa Bengkel, Kediri, Tabanan pada, Jumat (18/11/2022).
dr. Marta menambahkan, Anti Biotik itu sangat baik bila penggunaanya sesuai aturan yang disarankan oleh Dokter.
“Bijak Menggunakan Anti Biotik harus tepat indikasi, kemudian tepat durasi sesuai resep dokter, kemudian tepat dosis,” katanya.
Selain itu, Apt. Ida Ayu Manik Partha Sutema, S.Farm., M.Farm selaku Humas Ikatan Apoteker Indonesia PD Bali terus mendorong melalui “Dagusigu” yang artinya, dapatkan, gunakan, buang, dan simpan, dengan demikian masyarakat bisa tahu tentang konsumsi anti biotik yang tepat.
“Anti biotik inikan tanggung jawab Apoteker, sehingga kita terus menggalangkan bagaimana “Dagusigu” yang maksudnya, dapatkan, gunakan, buang, dan simpan sesuai aturan Dokter, ” katanya.
Ida Ayu Manik yang juga menjabat sebagai Koordinator Prodi Farmasi Klinis Universitas Bali Internasional ini berharap dengan adanya sosialisasi tersebut masyarakat bisa menumbuh kesadaran yang lebih baik tentang pengunaan anti biotik.
“Semuanya pengetahuan yang terpenting, jika pengetahuan kita getolkan sehingga masyarakat bisa sadar dan memahami,” ungkapnya.
Sementara dr. I Wayan Agus Gede Manik Saputra, M.Ked.Klin, Sp.MK., yang merupakan anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik (PAMKI) Cabang Bali menjelaskan, kunci mengatasi bakteri di dalam tubuh itu harus rajin cuci tangan secara baik.
“Kuncinya adalah untuk mencegah penyerahan bakteri yg lebih luas yaitu cuci tangan,” tandasnya.
Ia menerangkan, pengunaan anti biotik itu relatif, tergantung sakit yang diderita, misalnya seseorang sakit infeksi saluran kencing, itu cukup anti biotik tiga sampai lima hari saja, tapi kalau infeksi tertentu itu bisa sampai berbulan-berbulan.
“pengunaan anti biotik itu relatif, tergantung bagaimana sakitnya kita, misalkan kalau kita sakit terkena saluran kencing, itu bisa anti biotik sampai tiga sampai lima hari, “tutupnya.
Untuk diketahui kegiatan ini bekerja sama dengan OCH Universitas Udayana, Ikatan Apoteker Indonesia, Perhimpunan Ahli Spesialis Mikrologi Klinik Indonesia Cabang Bali, Prodi farmasi klinis universitas Bali internasional, Fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas Warmadewa. (***Dion)