Wakapolri Terima Gelar Kebesaran Dato’ Seri Sakti Bhayangkara Utama dari LAM Kepri.
Kep. Riau, Kabar1News.com – Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri), Komjen Pol Agus Andrianto dan istri Ny. Datin Evi Celiyanti terima gelar adat kebesaran Dato’ Seri Sakti Bhayangkara Utama dari Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) di Aula Wan Seri Beni Pulau Dompak, Kota Tanjungpinang, Sabtu (3/2/2024).
Upacara penganugerahan gelar adat ditandai dengan pembacaan warkah gelar adat serta pemakaian selempang, tanjak (topi khas Melayu) serta pemasangan keris oleh pengurus LAM kepada Dato’ Seri Sakti Bhayangkara Utama Komjen Pol Agus Andrianto.
“Pemberian gelar adat ini sudah melalui alur yang tepat dan bertanggung jawab melalui musyawarah seluruh pengurus LAM, dan sifatnya melekat selama-lamanya kepada Wakapolri,” kata Ketua LAM Kepri Dato’ Seri Setia Utama Abdul Razak usai upacara penganugerahan.
Abdul Razak menyampaikan, gelar kebesaran adat ini berasal dari khazanah gelar kebesaran adat dan pusaka Melayu yang berpuncak pada khazanah dan kerajaan Riau Lingga, sebagai sebuah kerajaan besar di masa lalu.
Menurut dia, gelar ini tersusun dari empat perkataan “Seri Sakti Bhayangkara Utama” yang menunjukkan pada kebesaran, keagungan, kemegahan, keutamaan, kekuatan dan kemuliaan.
Ia menjelaskan, masing-masing makna dari empat perkataan tersebut. Pertama, “Seri” berasal dari bahasa sanskerta yang telah diterjemahkan dalam bahasa Melayu tinggi, yakni bermakna cahaya, kemuliaan, semarak keindahan dan kemegahan.
Selanjutnya, kata Seri juga lazim digunakan sebagai awalan kehormatan dalam sebuah gelar Melayu dan kini menjadi gelar kehormatan tertinggi dalam gelar adat LAM Kepri.
Sedangkan, “Sakti” yaitu memiliki hikmat, bertuah, dan mempunyai kuase lebih yang tak terkalahkan. Lalu, “Bhayangkara” sebagai penjaga pengawal penjaga dan pelindung keselamatan negara
Terakhir, “Utama” yang bermakna terbaik, amat baik, dan lebih baik dari yang lainnya.
“Mengacu pada pada masing kosa kata itu, maka dengan ta’rif membentuk gelar Dato’ Seri Sakti Bhayangkara Utama,” jelas Abdul Razak.
Dikesempatan ini, Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan, pemberian gelar Dato’ Seri Sakti Bhayangkara Utama, merupakan sebuah penghargaan yang sangat istimewa kepada Wakapolri Komjen Pol Agus Andrianto, karena telah menunjukkan dedikasi dan kontribusi luar biasa dalam menjaga keamanan serta ketertiban bangsa Indonesia.
Menurut dia, sosok Wakapolri bukan hanya sebagai seorang pemimpin di tubuh kepolisian, tetapi juga jadi simbol kearifan lokal dan kesatuan bangsa.
Dirinya bersama masyarakat Kepri mengucapkan tahniah kepada Wakapolri atas gelar adat yang diterima dari LAM, dengan harapan ke depan peran budaya Melayu dapat semakin luas dalam basis melayani dan berkontribusi bagi warga Indonesia.
“Kami dengan bangga menyampaikan, gelar adat Melayu ini sangat pantas diberikan kepada seorang pemimpin yang berperan besar dalam mewujudkan keamanan dan kesejahteraan masyarakat,” ucap Gubernur Ansar dalam sambutannya.
Sementara, Dato’ Seri Sakti Bhayangkara Utama, Komjen Agus Andrianto juga menyampaikan rasa penghargaan dan terima kasih kepada LAM serta zuriat kerajaan Melayu Riau Lingga yang dengan tulus ikhlas menganugerahkan gelar dato’ dan datin kepada istrinya.
“Walaupun gelar ini terasa berat, namun saya dan keluarga akan tetap menjunjung tinggi, karena gelar adat ini sebuah kehormatan sekaligus amanat bagi saya pribadi,” ujarnya.
Wakapolri juga menyampaikan, dirinya sudah dua kali berkunjung ke Kota Tanjungpinang, khususnya di Pulau Penyengat. Kunjungan pertama, saat ia masih menjabat Kapolda Sumatera Utara.
Komjen Agus merasa beruntung dapat kembali menginjakkan kaki ke Pulau Penyengat, karena merupakan pulau bersejarah dan punya kedudukan penting dalam jatuh bangunnya kerajaan Melayu terdahulu.
“Dari sini saya baru mengetahui kalau Kepri itu dulunya kerajaan besar, yang teritorialnya meliputi Riau (sekarang Kepri), Singapura hingga semenanjung Malaysia,” ucap dia.
Wakapolri menambahkan, dengan penganugerahan gelar adat Dato’ Seri Sakti Bhayangkara Utama, maka ia kini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari komunitas masyarakat Melayu. (*/Red)
Sumber: YouTube Diskominfo Prov Kepri*