Membumikan Pancasila, Ganjar Dorong Kades Perbaiki Sistem dan Kembangkan Desa
Jateng,Kabar1news.com – Nilai-nilai dalam Pancasila wajib dan harus bisa diimplementasikan dalam kegiatan yang bersifat lebih teknokratis. Termasuk di level pemerintah desa. Sebab itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengajak para kepala desa (kades) dapat mengambil inisiatif sehingga terwujud desa yang mandiri, sehat, sejahtera, tangguh, dan berdasarkan Pancasila.
“Hari ini kami kumpulkan kawan-kawan (kepala) desa karena kemarin kita punya PR (pekerjaan rumah) sebenarnya. Dispermasdesdukcapil kemudian mencoba mengomunikasikan dengan teman-teman desa untuk yuk kita implementasikan atau kita bumikan Pancasila ini dalam kegiatan-kegiatan yang sifatnya lebih teknokratis,” beber Ganjar usai memberikan arahan dalam acara Temu Kepala Desa Jawa Tengah di aula Kantor Dispermasdesdukcapil Provinsi Jateng, Kamis (2/6).
Diterangkan Ganjar, pengimplementasian kegiatan bersifat teknokratis tersebut harus dimulai dengan memetakan permasalahan yang ada. Tentunya agar tercapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
“Misal, ibu-ibu hamil ini juga harus mendapatkan perhatian yang adil dong. Dengan itu kita bisa mencegah angka kematian ibu melahirkan, angka kematian balita, mencegah stunting. Semua itu ada di desa,” katanya.
Pada sektor ekonomi, Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) mulai bermunculan dan dipamerkan. Produk yang dihasilkan juga tidak kalah bersaing. Pola itu menunjukkan bagaimana sebenarnya ekonomi berdikari pada level bawah berjalan.
“Ini ekonomi berdikari sebenarnya pada level bawah dan banyak sekali startup muncul. Ini harus didampingi, dan kepala desa menjadi orang yang paling tahu tentang rakyatnya,” jelasnya.
Ganjar menambahkan, dalam bulan Pancasila, masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) di Pemprov Jateng bergerak sesuai dengan sektor masing-masing.
Sebelumnya, juga telah dilakukan diskusi bersama anak-anak muda tentang bagaimana membumikan Pancasila di tengah anak muda. Kemudian ada dialog kebudayaan untuk refleksi dan melakukan konseptualisasi bagaimana mengimplementasikan dalam perilaku sehari-hari.
“Menurut saya, pembumian Pancasila ini bisa kita kerjakan dalam sektor-sektor yang lebih praktis, sehingga mereka terbantu. Mudah-mudahan melalui sharing session ini bisa mencari solusi,” tegas Ganjar. (*Cp)