Manager Operasional Onnea Turut Buka Suara Tentang Arti Nama Tempat Nongkrong dan Klasifikasinya
ONNEA Bukan Tergolong Tempat Hiburan Malam, Itu Salah Sangka dan Salah Penafsiran !!
Lamongan,Kabar1News.com – Onnea baari dan keittio cafe kekinian dengan nuansa eropa industrial, western yang terletak di dalam jantung lamongan kota, tepatnya di jalan Soewoko 150, Kelurahan Tlogoanyar, Kabupaten Lamongan. “Kill Your Bad Day,” tema dari cafe modern yang sangat kekinian, dengan ruang hijau dan terbuka, suasana yang sangat nyaman bagi segala profesional muda maupun keluarga. Jumat, (8/7/2022).
Mungkin sebagian dari kita, Mayoritas orang di daerah masih beranggapan bahwa bar, lounge, pub, diskotek, atau club adalah lima tempat yang sama. Namun sebenarnya memiliki perbedaan dari cara penyajian minumannya hingga pelanggannya. Bar adalah sebuah tempat, di mana para pengunjung bisa menikmati berbagai minuman baik beralkohol maupun tidak, sedangkan lounge adalah tempat yang mana digunakan oleh para pekerja dan pebisnis untuk nongkrong, berbincang santai atau mengadakan pertemuan dan acara formal kantor, bisnis, seminar, workshop atau sejenis lainnya.
“Bar itu mirip seperti kafe, tapi bedanya adalah di perijinan Bar bisa menjual minuman etil alkohol dengan kadar alkohol maksimal 5% sesuai aturan pemerintah yang ada yaitu minuman mengandung etil alkohol / etanol golongan A, karena biasanya dipakai sebagai sedikit campuran untuk penambah cita rasa atau style dari sebuah karya minuman itu sendiri, jadi meskipun minum banyak tidak akan membuat mabuk atau teler. jadi intinya bar bukan tempat untuk mabuk atau teler seperti halnya di pub, diskotek, atau club yang konotasinya jelas adalah tempat dugem atau hiburan malam. Kebanyakan di pub, diskotek, atau club jelas menyediakan/menjual minuman beralkohol kategori B yang kadarnya 20% keatas serta minuman beralkohol kategori C yang kadarnya 55%, yang mana sesuai aturan pemerintah bahwa tempat yang menjual jenis minuman tersebut wajib menyampaikan laporan realisasi penjualan minuman beralkohol kepada Gubernur dan Bupati dengan kelengkapan ijin khusus melalui dinas terkait,” ulas Daniar, Manager operasional onnea. Jumat, (8/7/2022).
Beda konsep nama Bar di luar Negeri dengan nama Bar di Indonesia, karena bermutasi sesuai dengan kearifan lokal dan potensi pangsa pasar pembelinya. Nah klo konsep modern yang bertransformasi di indonesia sekarang, nama bar tak ubahnya seperti cafe. kawula muda nih biasa pergi ke bar untuk nongkrong dan Berbincang santai. Menurutnya, tamu-tamu yang berkunjung ke bar biasanya berpakaian santai dan dapat dengan bebas memesan minumannya sendiri kepada para pramusaji di meja Bar cafe. Lain dengan bar, lounge biasanya berada di hotel bintang lima. Konsep nya lebih elegan, karena akan ada pelayan yang akan melayani pesanan makan dan minum bagi tamu di meja mereka. Biasanya, lounge digunakan oleh para pekerja dan pebisnis untuk mengadakan pertemuan dan acara lainnya.
“Makanya kalau ke bar lounge itu biasanya tamu pakai bajunya yang rapi, berdandan, karena kan mau nunggu meeting atau pertemuan formal bisnis atau kantor misalnya. Terus makanan dan minuman yang dijual juga biasanya lebih mahal harganya karena bahan makanannya pilihan dan berkelas seperti contoh, daging steak yang ada di menu makanan kami bukan daging lokal tapi ekspor,” lanjut daniar.
Kehadiran Onnea baari dan keittio ini diharapkan bisa menjadi icon baru bagi ratusan tempat nongkrong atau Cafe yang tersebar di 27 Kecamatan se-Kabupaten lamongan, Cafe ini cocok dengan nuansa generasi muda, energik dan suka musik karena terdapat suguhan live musik dengan bergam genre musik. Dengan adanya ruang kreatifitas ini juga dinilai dapat meningkatkan ruang positif bagi komunitas musik terutama musisi muda di kabupaten lamongan.
“Arti nama Onnea adalah Kelahiran Kembali atau Keselamatan, karena dulu di tempat yang sama pernah buka cafe dengan nama eighteen Cafe. Cafe ini diharapkan bisa menjadi icon baru di kabupaten lamongan, seperti namanya lahir kembali dan selamat, kita ingin menciptakan nuansa baru yang berbeda dengan suguhan makanan berkelas western seperti steak serta pasta yang khas, tak lupa kami juga merubah tampilan makanan tradisional khas daerah seperti nasi boran dan jajanan tradisional seperti kelepon yang di kemas modern, kekinian khas onnea. Klo minuman khas kita adalah mockhtail, kopi khas onnea, serta minuman non kopi seperti teh, milky berry, coconut crumble, dan purple gum serta manggo yakult. Untuk hiburan bagi pengunjung kita memberi ruang pada komunitas musik akustik, band pop, tembang kenangan, pokoknya ruang seni bagi putra daerah,” terang Daniar L. Wibow manager operasional onnea.
Pada Sabtu, 14 mei 2022 adalah Grand Opening Onnea baari dan keittio, Semoga tempat ini menjadi icon baru di kabupaten lamongan dengan menu andalan khasnya serta menjadi wadah yang positif yang membangun bagi komunitas, generasi muda dan masyarakat lamongan pada umumnya. tempat sambung silaturahmi dan ruang kreativitas yang positif bagi semua kalangan. Bertambahnya crew dan berkembangnya Onnea maka per bulan juli ini akan buka dari pagi, mulai dari pukul 10.00 wib sampai 22.00 wib malam, dari hari senin sampai Minggu, Full day, kecuali hari besar agama kita pasti tutup seperti idul fitri dan idul adha.
“Sesuai tema tempat kita, kill your bad day adalah doa dan harapan setiap pengunjung bisa melepas rasa capeknya dan bad moodnya disini. Dengan beragam suguhan minuman dan makanan khas kami, Kita juga ingin kesan dari nuansa cafe yang nyaman dan positif bisa tersampaikan kepada konsumen, Chef Kitchen kita juga pengalaman lebih dari 10 tahun, punya standaritas, jebolan surabaya. Insaallah akhir juli nanti kita akan ada event masak dengan salah satu kontestan master chef indonesia,” ujar Daniar L.Wibowo.
Ditambahkan juga olehnya, Manager Operasional Onnea baari dan keittio, Daniar L.Wibowo, dirinya bingung jika ada yang pihak atau pemberitaan yang menyebutkan atau menggolongkan Onnea seperti halnya tempat hiburan malam atau istilah cafe gelap.
“Saya bingung juga saat mendengar atau membaca berita tentang onnea oleh beberapa pihak yang menggolongkan Onnea seperti halnya tempat hiburan malam atau istilah cafe gelap ?? dan mohon maaf padahal jika semua pihak paham arti nama dari Cafe itu juga kerap kali di salah artikan atau salah penafsirannya, mungkin dipakai sebuah framing saja oleh oknum atau karena ketidaktahuan saja dan hal itu perlu adanya sebuah penegasan dan edukasi kepada semua pihak terkait serta masyarakat. onnea baari dan keittio adalah tempat positif karena terbukti kerap kali di pakai tempat ngumpul pekerja profesional, Aparat negara, organisasi badan pemerintah, instansi, Kantor dengan beragam kegiatan nya dari formal sampai acara sosial bersama anak yatim. Para Pengunjung kami juga banyak Wanita Muslimah yang berkerudung dan Keluarga dengan anak istrinya,” Pungkasnya.” Pungkasnya. (F2)
Sedikit Ulasan Tentang Bedanya Bar, Lounge, Pub, Diskotek, dan Club? Ketahui juga bedanya Rumah Makan dan Restoran, Café dan Bistro, Warung dan Kedai, Food Court dan Urban Food Court.
Mungkin sebagian dari kita masih menganggap bar, lounge, pub, diskotek, atau club adalah lima tempat yang sama karena sama-sama menjajakan minuman beralkohol, digunakan sebagai tempat hiburan malam, ajojing, dan lain sebagainya. Kita juga harus ketahui juga bedanya rumah makan dan restoran, café dan bistro, warung dan kedai, food court dan urban food court, ternyata beberapa nama tempat ini memiliki perbedaan yang sangat mendasar. Berikut ulasan perbedaannya :
Bar dan Lounge :
Mayoritas orang, mungkin sebagian dari kita, Mayoritas orang di daerah masih beranggapan bahwa bar, lounge, pub, diskotek, atau club adalah lima tempat yang sama. Namun sebenarnya memiliki perbedaan dari cara penyajian minumannya hingga pelanggannya. Bar adalah sebuah tempat, di mana para pengunjung bisa menikmati berbagai minuman baik beralkohol maupun tidak, sedangkan lounge adalah tempat yang mana digunakan oleh para pekerja dan pebisnis untuk nongkrong, berbincang santai atau mengadakan pertemuan dan acara formal kantor, bisnis, seminar, workshop atau sejenis lainnya.
Bar itu mirip seperti kafe, tapi bedanya adalah di perijinan Bar bisa menjual minuman etil alkohol dengan kadar alkohol maksimal 5% sesuai aturan pemerintah yang ada yaitu minuman mengandung etil alkohol / etanol golongan A, karena biasanya dipakai sebagai sedikit campuran untuk penambah cita rasa atau style dari sebuah karya minuman itu sendiri, jadi meskipun minum banyak tidak akan membuat mabuk atau teler. jadi intinya bar bukan tempat untuk mabuk atau teler seperti halnya di pub, diskotek, atau club yang konotasinya jelas adalah tempat dugem atau hiburan malam.
Kebanyakan di pub, diskotek, atau club jelas menyediakan/menjual minuman beralkohol kategori B yang kadarnya 20% keatas serta minuman beralkohol kategori C yang kadarnya 55%, yang mana sesuai aturan pemerintah bahwa tempat yang menjual jenis minuman tersebut wajib menyampaikan laporan realisasi penjualan minuman beralkohol kepada Gubernur dan Bupati dengan kelengkapan ijin khusus melalui dinas terkait.
Bedanya Pub dan Diskotek :
Tak hanya bar dan lounge yang kerap disamakan, pub dan diskotek juga kerap dianggap dua tempat yang sama. Menurut daniar, tujuan tamu mengunjungi pub dan diskotek biasanya berbeda. Di diskotek, tamu biasanya menghabiskan waktu malam untuk menikmati musik yang dimainkan oleh seorang Disc Jockey atau DJ sambil meminum beragam sajian minuman beralkohol. “Tapi kalau di pub, biasanya itu komunitas yang datang, mereka berkumpul di situ. Nah biasanya harga di pub itu lebih murah dan enak untuk berdiskusi,” katanya. Dia juga menambahkan hal dasar yang paling membedakan Pub dan Diskotek adalah keberadaan dance floor dan nuansa dari tempatnya sendiri tertutup.
“Kalau diskotek itu kan orang biasanya ajojing, ada dance floor-nya di situ. Kalau di pub kan adanya live music saja, kalau memang musiknya asyik biasanya tamu itu lebih memilih menjadi pendengar sambil ikut nyanyi di tempat duduknya,” kata dia.
Sedangkan Club adalah :
Menurut Daniar, mayoritas orang juga masih menganggap club sama artinya dengan tempat disko atau diskotek. Padahal, menurutnya, club tidak hanya berisi diskotek. “Biasanya ada dua konsep jualannya jadi satu. Jadi misal di club itu ada karaoke room, lalu ada diskoteknya,”sebutnya. Menurutnya, konsep club memudahkan tamu untuk mendapatkan semua kebutuhannya untuk menghabiskan malam. Biasanya buka sore hingga malam dini hari. Tamu akan mengunjungi club tersebut untuk karaoke dengan Pramusaji wanitanya. Setelah lewat tengah malam, mereka akan menyambangi diskotek. “Jadi konsepnya itu ada paling tidak 2 layanan dalam satu bangunan begitu, ya,” tandasnya.
Kesimpulannya, bar, lounge, pub, diskotek, atau club bukanlah lima tempat yang sama konsepnya. Jadi jangan sampai kita tertukar penafsirannya.
Ini Bedanya Rumah Makan dan Restoran, Café dan Bistro, Warung dan Kedai, Food Court dan Urban Food Court
Restoran vs Rumas Makan :
Apa bedanya rumah makan dan restoran? Kan sama-sama buat makan. Apa bedanya café dan bistro? Kan sama-sama buat nongkrong. Meski pada dasarnya sama-sama buat makan, ada banyak hal yang bikin nama tempat-tempat makan di Indonesia berbeda.
Suatu tempat makan dikategorikan sebagai restoran kalau punya aturan dan standar tertentu. Misalnya, standar kualitas menu, standar pelayanan, standar penampilan karyawan, dll. Selain itu, suatu restoran juga dikelola oleh sistem manajemen profesional. Artinya, ada bagan struktur kerja yang jelas. Seperti manajer, pengawas, dan pelayan.
Karena standar-standar ini, restoran biasanya terkesan ekslusif. Harganya cenderung mahal karena harus membayar Pajak Penambahan Nilai (PPN). Menu di restoran juga lebih terspesifikasi lho. Dengan kata lain, menu restoran biasanya fokus pada jenis makanan tertentu yang jadi signature tempat itu. Meski dalam praktiknya banyak menu lain yang bisa kamu temukan.
Rumah makan nggak punya sistem manajeman dan aturan-aturan baku yang mengikat. Biasanya, operasional rumah makan lebih luwes. Bahkan, rumah makan banyak yang dikelola dan dimiliki oleh sebuah keluarga. Alhasil, meski tetap dikelola secara profesional, nggak ada aturan dan struktur manajemen yang kaku pada rumah makan.
Selain itu, menu rumah makan juga lebih bervariasi dan nggak terpatok pada standar tertentu. Di banyak tempat, rumah makan juga menyediakan menu yang sudah matang. Jadi, waktu pengunjung datang, pelayan tinggal mengantarkan menu sesuai pesanan tanpa memasak dulu.
Sedangkan Cafe :
Pada dasarnya, cafe sebenarnya identik dengan tempat minum kopi. Nggak heran kalau menu andalannya adalah berbagai jenis kopi. Biasanya, cafe menawarkan menu makanan kecil sebagai pendamping kopi. Oleh karena itu, cafe lebih cocok buat tempat nongkrong daripada tempat makan. Apalagi, di beberapa cafe, menu makanan berat cenderung terbatas.
Menu yang ditawarkan cafe selalu sama dari hari ke hari. Kalaupun ada penambahan atau upgrading, biasanya dilakukan dalam jangka waktu tertentu. Makanan yang ditawarkan biasanya makanan ringan yang gampang dibuat. Misalnya, sup dan sandwich. Oh ya, sekarang ini, cafe banyak menawarkan fasilitas buka 24 jam.
Warung vs Kedai :
Istilah warung dipakai buat menyebut tempat makan sederhana. Biasanya, warung menjual makanan tradisional atau makanan rumahan. Warung seperti ini banyak ditemukan di daerah kampus atau kos-kosan. Satu hal yang menonjol dari warung adalah harganya yang murah meriah. Nggak heran deh kalau warung jadi favorit banyak orang.
Menurut KBBI, kedai berarti bangunan tempat jualan. Sehingga, kedai identik sebagai sebutan tempat yang menjual bahan-bahan makanan mentah. Sebut aja sayuran, ikan, sembako, dsb. Tapi, penggunaan kata kedai ini masih sering salah. Sebab, ada beberapa tempat makan yang menamai tempat mereka dengan sebutan kedai.
Sedangkan Bistro :
Dalam Bahasa Perancis, bistro berarti restoran kecil yang merujuk pada bar kecil yang menjual minuman anggur. Sedangkan di Indonesia, bistro merujuk pada tempat yang menjual makanan Perancis. Tapi, ada juga bistro yang menawarkan menu khas negara lain seperti Jerman atau Italia. Bistro khas dengan suasana santai, homey, dan kasual. Beda dengan cafe, menu bistro biasanya justru fokus pada makanan-makanan berat.
Ciri khas lain dari bistro adalah penawaran menu spesial yang ganti-ganti. Bahkan, ada bistro yang menawarkan menu khusus pagi dan malam. Kalau cafe menawarkan suasana simpel, maka bistro menawarkan suasana sesuai signature.
Food court vs urban food court :
Pada dasarnya, urban food court dipakai buat menyebut food court yang lebih modern. Desain bangunannya lebih kekinian dan disesuaikan dengan selera anak muda. Nggak heran kalau urban food court dilengkapi spot-spot Instragam–able. Selain itu, urban food court juga berfungsi sebagai tempat nongkrong. Menu yang ditawarkan lebih bervariasi dan modern. Misalnya, martabak mozzarella dan kue cubit.
Istilah food court dipakai buat menyebut tempat makan yang bersifat “kolektif”. Maksudnya, kita bisa menemukan banyak penjual makanan berbeda dalam satu tempat. Nah, food court konvensional biasanya punya bangunan yang cenderung “ala kadarnya”. Fungsinya pun lebih sebagai tempat makan, bukan tempat nongkrong. Makanan-makanan yang dijual biasanya lebih tradisional. Misalnya, bubur ayam, mie, dan nasi goreng. (***)