Kuatkan Ekonomi Keluarga, Anggota DPRD Jatim Fraksi PKB Gelar Pelatihan Batik di Desa Bulu – Bojonegoro.
Bojonegoro, Kabar1news.com – Dalam rangka penguatan ekonomi keluarga, Drs. Nur Aziz, anggota Komisi D, DPRD Jawa Timur Fraksi PKB menggelar pelatihan batik di Balai Desa Bulu Kecamatan Sugihwaras Kabupaten Bojonegoro Provinsi Jawa Timur, Rabu (26/7/2023) siang.
Kepada Kabar1news.com, Nur Aziz mengungkapkan, pihaknya menggandeng Pemerintahan Desa Bulu menggelar pelatihan batik kepada ibu-ibu desa setempat.
“Ini untuk penguatan ekonomi keluarga,” ungkapnya.
Nur Aziz mengatakan, batik merupakan warisan leluhur yang perlu dilestarikan dan dikembangkan. Menurutnya, dengan keterampilan batik mampu membangkitkan Industri Kreatif Masyarakat (IKM).
“Dengan bekal keterampilan batik yang banyak diminati masyarakat, nantinya bisa menopang dan menguatkan perekonomian masyarakat,” ujar anggota DPRD Jatim Fraksi PKB periode 2020-2024 yang bakal maju ‘nyaleg’ di Dapil IX (Tuban – Bojonegoro) DPR RI 2024 mendatang.
Ia berharap, dengan pelatihan batik ini, kedepannya mampu dikembangkan oleh ibu-ibu dalam bentuk usaha industri lokal dan mampu dipasarkan tidak hanya di wilayah kabupaten Bojonegoro.
“Nantinya kita akan pikirkan pemasarannya hingga menembus luar kabupaten Bojonegoro,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Desa Bulu, Ny. Dwi Rismawati Wintono sangat mengapresiasi antusias ibu-ibu PKK Desa Bulu mengikuti pelatihan batik.
“Melihat antusias dan potensi ibu-ibu, kami memfasilitasi dengan menggandeng anggota Komisi D DPRD Jatim untuk memberikan pelatihan batik,” ucapnya.
Ia menyebut, di Desa Bulu kerajinan batik dulu pernah ada dan saat ini kita kembangkan lagi.
“Harapan kami, akan lahir IKM baru yang mampu mendongkrak perekonomian warga,” sebutnya.
Dikesempatan yang sama, Narasumber pelatihan batik, Nurul Amalyah memaparkan, antusias ibu-ibu di Desa Bulu cukup tinggi. Dari undangan 100 orang, yang hadir lebih dari seratus orang.
“Kita berikan pelatihan batik Shibori, batik Shibori merupakan salah satu batik Indonesia yang paling banyak digemari,” paparnya.
Diketahui, cara pembuatan Batik Shibori dengan teknik pewarnaan kain yang memanfaatkan ikatan dan celupan untuk menentukan motif pada kain yang populer di Jepang dan telah digunakan sejak zaman kekaisaran Jepang beberapa ratus tahun yang lalu.
“Jadi, mudah bagi ibu-ibu pemula,” tandas Ana, Narasumber dari salah satu Rumah Batik di Tuban.
Tampak ratusan warga (emak-emak_red) antusias mengikuti pelatihan.
“Kami senang sekali, setelah diajari oleh narasumber membuat batik Shibori, ternyata simpel dan mudah,” ucap Ana peserta pelatihan saat diwawancarai kabar1news.com usai giat.
Ia berharap, dengan pelatihan batik dirinya bisa mengembangkan batik di Desa Bulu.
“Nantinya menunjang ekonomi juga,” pungkas Ana. (Imam)