Bali, Kabar1News.com — Ketua Umum Yayasan Kesatria Keris Bali Ketut Putra Ismaya Jaya yang akan maju pada pemilihan DPD RI berkomitmen akan menjaga kepercayaan masyarakat (Public Trust) dan mengawal dan menjaga Bali jika dirinya lolos pada pemilihan DPD-RI tahun 2024 mendatang.
Untuk diketahui, Ketua Umum Yayasan Kesatria Keris Bali, Ketut Putra Ismaya Jaya secara resmi telah menyerahkan berkas pendaftarannya ke KPU Bali pada Sabtu 13 Mei 2023.
Ketut Putra Ismaya Jaya ketika ditemui di Denpasar pada (20/5/2023) mengatakan, di era globalisasi saat ini perkembangan teknologi semakin canggih, kemudahan akses informasi ikut serta membawa perubahan terhadap kebudayaan manusia.
Dengan demikian dirinya berkomitmen akan berupaya melestarikan budaya dengan cara memberikan apresiasi dan pemahaman tentang filosofi serta nilai dari keberadaan budaya, warisan dan tradisi yang tumbuh di masyarakat secara turun – temurun khususnya kepada generasi muda.
Di samping itu kata dia, kebudayaan juga harus mampu memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat melalui pengembangan produk kebudayan secara kreatif seperti seni pertunjukan, kuliner, fashion show, film dan kegiatan ekonomi kreatif.
“Tentunya hal ini penting dilakukan agar masyarakat, khususnya generasi muda termotivasi dan memiliki pemahaman yang baik dan terlibat aktif dalam melakukan proses internalisasi nilai – nilai budaya dalam kehidupan sehari – hari,” ujar Ketut Putra Ismaya Jaya.
Ketua Umum Yayasan Kesatria Keris Bali menuturkan, dirinya memiliki Visi dan Misi serta program untuk Bali sebagai nilai tawar kepada masyarakat, salah satunya adalah mewujudkan pasraman Hindu modern untuk generasi muda Hindu, hal ini lantaran pengetahuan generasi muda Hindu terkait agama dan budaya tengah tergerus.
“Hindu ini sudah tergerus dengan ajaran aliran pemahaman lain, tentang dasar agama, ini yang perlu diperjuangkan ke depan agar benar – benar ada pasraman Hindu yang modern,” kata Ketut Putra Ismaya Jaya.
Ketut Putra Ismaya Jaya menjelaskan, pasraman Hindu modern yang nanti diwujudkan ketika dirinya terpilih sebagai anggota DPD RI, tidak hanya mempertebal pemahaman generasi muda Hindu tentang agama dan budaya Bali, juga di pasraman tersebut mempelajari bahasa Inggris, Jepang, Komputer sehingga dapat bersaing ditengah perubahan zaman.
“Pasraman Hindu modern ini harus berstatus negeri dikelola oleh pemerintah, sehingga dapat berjalan secara maksimal dan berkelanjutan,” kata Ketut Putra Ismaya Jaya.
Ketua Umum Yayasan Kesatria Keris Bali ini menjabarkan, sejauh ini sudah ada pasraman modern akan tetapi dikelola swasta atau perseorangan sehingga dari sisi pembiayaan agak kurang, dalam rangka mendukung pasraman Hindu modern ini pihaknya akan mengusulkan kepada pemerintah untuk membuat aturan kepada travel agent di Bali untuk mengantar tamu mereka ke pasraman untuk menonton pertunjukan seni dan budaya Bali.
“Menghadirkan tamu nonton di pasraman untuk mengetahui kebudayaan, sehingga mereka mengetahui kebudayaan dan agama Hindu Bali itu sendiri, tamu masuk bayar ketika melihat murid menari, ketika murid membuat kerajinan yang dihasilkan disitu tamu akan membeli hasil kerajinan,” kata Ketua Umum Yayasan Kesatria Keris Bali ini.
Ketut Putra Ismaya Jaya menuturkan, pihaknya berharap lembaga Hindu ini supaya menyatukan kami saudara Hindu yang ada di tanah Bali, bukan membiarkan kami terkotak dan terpecah, sehingga kami sendiri masyarakat Hindu tidak akan menjadi bingung mengambil suatu keputusan terhadap bagaimana agama Hindu itu, dan bagaimana kita bersikap terhadap lembaga Hindu yang ada di tanah Bali.
Ketut Putra Ismaya Jaya mengungkapkan, Yayasan Kesatria Keris Bali yang dipimpinnya mempunyai visi menjadi yang selalu mengedepankan sosial kemanusiaan dan keamanan Bali, NKRI serta menjaga warisan leluhur.
Lebih lanjut, ia mengatakan misi yakni membantu masyarakat membangun tempat tinggal dan perekonomian yang mengalami bencana alam, membantu masyarakat yang mengalami kemiskinan dan pengangguran, membantu masyarakat lemah yang membawa kebenaran tetapi tidak mempunyai biaya dalam mencari kebenaran.
“Membantu masyarakat mengumpulkan bantuan pangan dan papan ketika terjadi musibah alam, mengundang para pengusaha luar Bali untuk membangun usaha di Bali, menciptakan lapangan pekerjaan dan membantu mencarikan pekerjaan, menjaga Bali dari orang – orang yang tidak menghargai Bali dan ingin menguasai atau menghancurkan warisan leluhur Bali, menyatukan semua agama, suku dan ras di tanah Bali tanpa harus membedakan asal orang Bali tetap yang harus terdepan, menjadikan Bali bertaksu untuk anak cucu,” urai Ketut Putra Ismaya Jaya.
“Tujuan Yayasan Kesatria Keris Bali adalah menjadi serba bisa dan serba ada untuk membantu umat manusia, dan membuat karma Baik dalam kehidupan serta menyatukan segala elemen masyarakat dan agama menjadi satu tujuan utama untuk Taksu tanah Bali,” tegas Ketua Umum Yayasan Kesatria Keris Bali ini.
Ketut Putra Ismaya Jaya menyatakan, budaya Bali merupakan warisan leluhur yang tidak ternilai harganya sebagai identitas Bangsa Indonesia sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan terhadap leluhur, yang unik membuat Bangsa Indonesia dikenal oleh negara – negara lain sebagai negara yang kaya akan budaya dan tradisi menjadi wisata budaya bagi turis mancanegara maupun domestik.
“Generasi muda harus mempunyai rasa cinta dan upaya untuk melestarikan kebudayaan Bali dan nusantara,” kata Ketut Putra Ismaya Jaya.
Ketut Putra Ismaya Jaya menjelaskan, namun yang terpenting adalah para generasi muda harus mempunyai rasa cinta terhadap budaya Bali dengan adanya rasa cinta, maka akan timbul sikap untuk menjaga kebudayaan warisan leluhur kita.
“Globalisasi adalah tantangan terbesar yang dihadapi oleh generasi penerus bangsa saat ini dalam hal melestarikan budaya Bali oleh sebab itu, marilah kita menjaga kebudayaan Bali sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan terhadap leluhur,” tutup Ketut Putra Ismaya Jaya. (Rilis)