Surabaya,kabar1news.com – Komunitas Jurnalis Jawa Timur (KJJT) mendapat aliran apresiasi dari para tokoh Polri, salah satunya dari Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Teddy Chandra, S.IK.
Komunitas yang beranggotakan kalangan Jurnalis dari berbagai media baik cetak, elektronik maupun online yang tersebar di seluruh daerah di tanah air ini telah disahkan legalitas oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Republik Indonesia pada tanggal 12 Agustus 2020.
Kepala Satuan Lalu Lintas, Kepolisian Resort Kota Besar Surabaya ini menilai KJJT membawa banyak manfaat, menurutnya keberadaan KJJT bukan hanya sekadar wadah untuk khusus Jurnalis saja, melainkan wadah komunikasi jurnalis dengan semua mitra, termasuk instansi Polri.
“Bentuk sinergitas Polri dengan media selalu terjaga, seperti halnya sinergi Satlantas Polrestabes Surabaya bersama kawan-kawan KJJT,” kata AKBP Teddy Chandra, S.IK saat dihubungi melalui WhatsApp, Selasa (03/08/2021).
AKBP Teddy Chandra berharap jalinan sinergitas Polri bersama KJJT bisa semakin baik, sehingga bisa membantu menyampaikan informasi atau kegiatan kepolisian kepada masyarakat. Selain itu juga bisa menjadi bagian dari fungsi kontrol bagi institusi kepolisian.
“Termasuk informasi kegiatan kepolisian atau pun di bidang Satlantas sehingga kegiatan-kegiatan kami dapat tersalurkan ataupun tersampaikan kepada masyarakat luas atau pun khalayak ramai,” imbuhnya.
Menjelang perayaan HUT pertama KJJT pada tanggal 12 Agustus mendatang, pihaknya berharap ke depan KJJT semakin sukses.
“Saya dengar juga di dalam wadah KJJT Ini juga diberikan edukasi ataupun pelatihan terkait jurnalistik, sehingga di harapkan rekan-rekan jurnalis dapat meningkatkan kompetensi di bidang jurnalistik dengan baik,” ujar alumni Akpol 2002 ini.
Sementara itu, S Ade Maulana selaku Ketua KJJT berharap keberadaan KJJT bisa menjadi wadah untuk para jurnalis yang mau belajar dan diskusi bersama terkait jurnalistik.
“Keberadaan KJJT sebagai fasilitas rekan-rekan jurnalis di seluruh tanah air Republik Indonesia untuk diskusi dan belajar tentang jurnalistik,” kata Ketua KJJT.
Lebih lanjut, pria yang biasa dipanggil Ade ini menjelaskan bahwa di dalam KJJT sendiri terdapat banyak para guru pembimbing atau wartawan senior yang peduli kepada generasi penerus khususnya ilmu pendidikan jurnalistik.
“Saat ini kita ingin berhijrah menuju keadaan yang lebih baik, memang ada dua kemungkinan. Apakah kita gagal atau berhasil, tapi apabila tidak mau berubah pilihannya hanya gagal,” tegas Ade. (bis)