857 Warga Binaan Lapas Kerobokan Terima SK Remisi Kemerdekaan.
Bali, Kabar1News.com – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kerobokan melaksanakan Penyerahan SK Remisi Umum tahun 2024 yang secara simbolis diberikan oleh PJ Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya didampingi Kakanwil atau Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Bali Pramella Yunidar Pasaribu kepada Perwakilan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kerobokan, Sabtu, 17 Agustus 2024.
Pada kesempatan tersebut, Kalapas Kerobokan RM Kristyo Nugroho menyampaikan, bahwa secara keseluruhan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kerobokan berjumlah 1.473 orang, dengan rincian 1.085 orang Narapidana dan Tahanan 388 orang.
Dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-79, yang diusulkan memperoleh Remisi tahun 2024 ini, lanjutnya berjumlah 905 orang.
“Kemudian, sudah turun SK Remisi sebanyak 857 orang, yang belum turun 48 orang, itu masih menunggu turun SK dari pusat,” kata Kalapas Kristyo Nugroho.
Kemudian, Remisi Umum atau langsung bebas itu diperoleh oleh 25 orang Warga Binaan.
“Itu yang mendapatkan Remisi Umum Satu (RU I) dan Remisi Umum Dua (RU II) atau langsung bebas 1 orang dengan kasus melanggar Undang-Undang Keimigrasian,” tegasnya.
Kemudian, lanjutnya Warga Binaan yang tidak mendapatkan Remisi totalnya berjumlah 568 orang, dengan rincian Tahanan 388 orang dan 180 orang Narapidana.
” Hal itu tidak dapat Remisi, dikarenakan ada berbagai macam alasan, diantaranya ada hukuman mati, hukuman seumur hidup dan juga sudah jalani P3 atau hukuman pengganti benda dan pelanggaran masuk Register F, itu tidak peroleh Remisi. Itu bervariasi 1-6 bulan,” tambahnya.
Tak hanya itu, Warga Binaan yang mendapatkan Remisi setiap tahunnya bertambah, dikarenakan semakin lama hukuman Remisi yang diperoleh, maka semakin banyak jumlah Warga Binaan.
“Itu tadi juga dimeriahkan oleh tampilan gabungan kolaborasi antara Warga Binaan Lapas Kerobokan dan Lapas Perempuan Kerobokan. Tadi, sama-sama kita saksikan penari-penari tadi, yang Wanita adalah Warga Binaan Lapas Perempuan Kerobokan asuhan Kalapas Perempuan yang dilatih oleh ISI Denpasar. Sedangkan, laki-laki adalah Warga Binaan Lapas Kerobokan yang menampilkan Band,” terangnya.
Menurutnya, Lapas Kerobokan sudah memiliki grup band yang sudah populer disebut Antrabez itu artinya Anak Terali Besi.
Soal kegiatan di Lapas Kerobokan, disebutkan hal itu sesuai bakat dan minat Warga Binaan yang meliputi Pembinaan Kepribadian sifatnya keagamaan dan rehabilitasi serta wawasan kebangsaan.
“Lebih untuk peningkatan skill, ada namanya program Pembinaan Kemandirian. Itu ada pertukangan, ada melukis, sablon, kerajinan perak, itu hasil karya Warga Binaan, termasuk Band, karena Antrabez juga mencetak beberapa album,” paparnya.
Tak hanya itu, lanjutnya ada 25 orang langsung bebas, termasuk Warga Negara Asing (WNA).
“Khusus WNA pelaksanaan bebas, Lapas Kerobokan akan berkoordinasi dengan Imigrasi. Jadi, mereka bebas tidak langsung kita lepas, tapi kita berkoordinasi dengan Imigrasi. Nanti petugas Imigrasi datang kemari dan menjemput mereka, sebelum dideportasi. Mungkin itu dititipkan dulu di Rudenim Denpasar,” pungkasnya.(*/Red)