Gresik, Kabar1News.com – Ada banyak kreasi seni tari yang dimiliki Gresik sebagai tarian khasnya. Mulai tari Damar Kurung, tari Rancangkapti, hingga tari Jafian Pulau Bawean. Sebagian besar ciri kreasi tarian khas Gresik adalah pesan moral atau keagamaan. Sejatinya, tari-tari itu menjadi aset berharga sebagai penopang city branding Gresik.
’’Iringan musiknya memang ada gending-gending, tapi dipadu dengan spirit atau nilai-nilai pesan keagamaan. Sebab, Gresik kan juga dikenal sebagai Kota Santri atau Kota Wali,’’ kata Yayuk, Kabid Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Pemkab Gresik.
Misalnya, Tari Rancangkapti. Menurut Yayuk, tari itu mengambil nama putri ketiga Sunan Giri. Yakni, Rancangkapti. Dalam Serat Centhini atau Suluk Tembang Raras dikisahkan, Sunan Giri pernah dikalahkan Pangeran Pekik. Kemudian, Rancangkapti melakukan perjalanan. Nah, dalam perjalanan itu, Rancangkapti mendapat pengetahuan tentang syariat agama Islam.
’’Tentang wudu, salat, dan pengetahuan zat Allah, tarian itu Pernah juga masuk sepuluh besar di Festival Tari Jawa Timur. Ke depan, kami ingin terus mengampanyekan tari-tari khas Gresik itu. Di setiap acara resmi pemkab, hampir selalu ditampilkan. Juga ke sekolah – sekolah agar semakin ada kedekatan,’’ ujarnya.
Tarian tersebut pernah dipertontonkan langsung di hadapan Presiden Joko Widodo dan Menparekraf (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) Sandiaga Uno.
Agustin H. Sinaga Kepala Disbudpar Pemkab Gresik menyatakan, pihaknya berharap segenap stakeholder ikut menghidupkan dan menggelorakan tari khas Gresik tersebut. Termasuk perusahaan-perusahaan, perhotelan, dan instansi lainnya untuk menjadikan tarian khas Gresik itu sebagai menu wajib setiap kali ada acara menyambut tamu atau wisatawan dari luar. (***)