Kabar1News.com – Ketua TP PKK Prov. Jatim Arumi Bachsin Emil Elestianto Dardak menyampaikan bahwa era saat ini, banyak hal yang bisa dilakukan secara instan, salah satunya adalah diet secara instan. Padahal, cara tersebut membawa dampak negatif dan resiko yang besar bagi organ tubuh, khususnya bagi remaja perempuan. Untuk itu, dirinya mengajak kepada seluruh generasi remaja (Genre) di Jatim untuk melakukan diet yang benar.
“Remaja jaman now, banyak yang ingin diet secara instan sehingga bisa kurus, dan langsing serta kemudian menjadi idola bagi generasinya. Mereka tidak tahu bahwa hal semacam itu tidak sehat bagi badan. Oleh sebab itu, ayo remaja di Jatim khususnya perempuan untuk melakukan diet yang benar,” kata Ketua TP PKK Prov Jatim, Arumi Bachsin Emil Elestianto Dardak saat melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Kab. Probolinggo, Kamis (4/2).
Dirinya menjelaskan, hal yang instan seperti diet yang salah bisa mempengaruhi tumbuh kembang remaja perempuan. Khususnya di organ dalam. Kesehatan remaja wajib diperhatikan karena memiliki dampak panjang, khususnya saat mengalami masa kehamilan. Program diet yang salah, akan meningkatkan presentase angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB).
“Salah satu alasannya adalah cara diet yang salah. Diet yang benar tidak dengan cara instan, tapi bertahap. Diet yang benar adalah asupan gizi dan seimbang bisa terpenuhi sehingga kesehatan akan tetap terjaga,” ungkapnya.
Arumi sapaan akrabnya menjelaskan, untuk memberikan edukasi yang benar tentang diet, guru di sekolah harus dilibatkan. Guru bisa ikut berperan dengan selalu mengingatkan anak didik, bagaimana diet yang benar dan dampak buruknya juga.
“Guru menjadi pihak yang tepat agar remaja bisa menjauhi program diet yang salah. Apabila dibandingkan, orang tua yang mengingatkan biasanya anak-anak akan mengacuhkan, tapi apabila guru mereka dengan mudahnya untuk patuh,” lanjutnya.
Beberapa waktu lalu, sebut Arumi, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyoroti gaya remaja putri. Sebagian besar remaja putri di Indonesia menginginkan memiliki badan yang slim. Guna mewujudkan keinginan tersebut, remaja putri langsung melakukan diet tanpa mendapatkan panduan ahli gizi. Hal semacam itu sangat berbahaya bagi kesehatan remaja putri, karena masih dalam proses tumbuh kembang.
Oleh sebab itu, Gubernur Khofifah, tutur Arumi mengimbau agar dibuat semacam inovasi guna mengurangi dampak diet yang dilakukan remaja putri. Salah satunya dengan menyarankan agar sekolah membuat prototype sistem penanaman hidroponik skala kecil. Para remaja putri diberikan edukasi tentang beberapa tanaman yang bisa ditanam dan menyehatkan. Lalu juga membuat badan langsing, salah satunya adalah mengajak menanam bayam merah.
“Jatim memiliki banyak universitas yang bagus, dan bisa diajak kerjasama agar mewujudkan kegiatan semacam ini. Beberapa waktu lalu, ITS bisa membuat hidroponik beberapa lapis dengan biaya murah. Tentunya sangat membantu kita,” ungkapnya
Berdasarkan data LKB Kab/Kota 2020 terdapat 10 kabupaten/kota dengan AKB tertinggi. Yakni Kab. Jember sebanyak 324, Kota Surabaya (208), Kab. Bondowoso (168), Kab. Kediri (162), Kab. Lumajang (154), Kab. Probolinggo (147), Kab. Tulungagung (146), Kab. Situbondo (140), Kab. Bojonegoro (138) dan Kab. Jombang (137). Kemudian untuk 10 kabupaten/kota AKI tertinggi adalah Kab. Bojonegoro sebanyak 61, Kota Surabaya (28), Kab. Tuban (25), Kab. Mojokerto (24), Kab. Pasuruan (23), Kab. Bondowoso (22), Kab. Probolinggo (20), Kab. Madiun (19), Kab. Tulungagung (19) dan Kab. Pamekasan (19). (***non)