Gresik,Kabar1News.com – Menyoal kegiatan masyarakat yang sudah menjadi tradisi, menjadi perhatian Forkopimcam Manyar. Mutlak dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Ditengah situasi pandemi Covid-19 yang belum juga berhenti, mengharuskan satgas pengawasan protokol kesehatan melakukan pengetatan setiap aktifitas masyarakat.
Haul Siti Fatimah Binti Maimun ke-939 di Desa Leran, diawasi langsung Satgas pengawas protokol kesehatan Kecamatan Manyar. Diketahui, keponakan Syekh Maulana Malik Ibrahim ini adalah penyebar agama Islam di tanah Jawa, Kamis (27/5/2021).
Kehadiran personel Polsek Manyar bareng Koramil 0817/06 dan Trantib Kecamatan, ingin memastikan protokol kesehatan diterapkan secara ketat dalam gelaran tradisi tahunan tersebut.
Satgas mengharuskan panitia penyelenggara menyediakan sarana cuci tangan, masker, hand sanitizer serta pengaturan jarak antar jamaah dan jumlah peserta dibatasi.
Dibagi menjadi dua sesi, untuk pagi dihadiri kaum Adam sedangkan kaum Hawa dilakukan siang hari selepas Dhuhur. Peserta hanya diikuti warga setempat.
Satu per satu yang hadir harus melalui cek suhu tubuh, demam tinggi tidak diperkenankan masuk. Lalu cuci tangan memakai sabun, masker kesehatan juga harus dipakai dengan benar. Jaga jarak antar jamaah tidak boleh berkerumun.
Pada Haul sesi pertama dihadiri Bupati Gresik H. Fandi Akhmad Yani, SE. Sedangkan sesi kedua dihadiri Wakil Bupati Dra. Hj. Aminatun Habibah, M.Pd.
Kepala Desa Leran Abdul Mannan selaku ketua panitia dalam sambutannya memohon maaf kepada masyarakat. Bilamana Haul tahun ini diselenggarakan dengan berbagai pembatasan.
Kalau sebelum pandemi bisa dihadiri 2000 orang jamaah, namun sekarang hanya 200 orang jamaah laki-laki dan 200 orang jamaah perempuan. Ia mengajak masyarakat Desa Leran mendukung ikhtiyar pemerintah dalam menyudahi pandemi Covid-19 ini.
Sementara Kapolsek Manyar Iptu Bima Sakti Pria Laksana, SIK, MH mewakili Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto, SH, SIK, MM dilokasi ketika memimpin pengawasan mengatakan, disiplin prokes tidak boleh ditawar-tawar.
“Pandemi Covid-19 masih menyelimuti, virus corona nyata-nyata masih ada disekitar kita. Maka dari itu kami minta masyarakat disiplin mematuhi 5 M, sebagai upaya mencegah penularan virus asal wuhan.” ungkap Iptu Bima Sakti.
Mencuci tangan dengan sabun, memakai masker menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas diyakini ampuh menghindari paparan virus corona.
Alumni Akpol 2013 tersebut mengimbau masyarakat untuk mendukung upaya pemerintah dalam memutus rantai penyebaran Covid-19. Agar pandemi segera berlalu, kehidupan kembali normal seperti sedia kala.(**)