Gresik,Kabar1news.com – Makam Siti Fatimah Binti Maimun atau dikenal Putri Retno Suwari, dalam sebutan masyarakat lokal lazim disebut makam panjang yang berada di Desa Leran, Kecamatan Manyar.
Diriwayatkan Siti Fatimah Binti Maimun dilahirkan di Malaka pada tahun 1064 M, adalah putri dari Sultan Mahmud Syah Alam dari Iran. Sedangkan Ibunya bernama Siti Aminah dari Aceh.
Maimun merupakan sepupu Syekh Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik), oleh sebab itu Siti Fatimah Binti Maimun adalah keponakan dari Syekh Maulana Malik Ibrahim.
Dalam perjalanan hidupnya beliau adalah seorang penyebar agama Islam di tanah Jawa. Yang kala itu ditempatnya dimakamkan kini, penduduknya belum mengenal agama Islam.
Ini nampak dari corak makam panjang yang terletak didalam sebuah cungkup persegi panjang seluas sekitar 4×6 meter dengan tinggi 16 meter. Cungkup makam Siti Fatimah Binti Maimun menyerupai bangunan candi peradaban Hindu-Budha.
Menurut keterangan juru kunci setempat, Siti Fatimah Binti Maimun diperintahkan Syekh Maulana Malik Ibrahim untuk menyebarkan agama Islam melalui jalur perkawinan kala itu.
Namun, sebelum menikahi seorang raja Budha, Siti Fatimah Binti Maimun wafat karena sebuah wabah penyakit. Lantas Ia pun dimakamkan di Dusun Pesucian, Desa Leran.
Layaknya makam penyebar agama Islam biasanya ramai dikunjungi peziarah. Sebelum wabah virus wuhan melanda tanah air, makam ini juga tak surut dari peziarah.
Kini, semenjak pandemi Covid-19, makam Siti Fatimah Binti Maimun sepi dari kunjungan wisatawan religi. Hanya ada beberapa peziarah dan pihak pengelola makam yang melakukan pembersihan.
Polsek Manyar sebagai pemangku keamanan di wilayah tersebut, menghadirkan rasa aman dan nyaman masyarakat maupun peziarah.
Patroli pemukiman penduduk dan destinasi wisata religi menjadi sasaran patroli Polisi. Kondusifitas Kamtibmas dan kepatuhan protokol kesehatan menjadi tujuannya.
Kepada peziarah makam panjang, anggota Polsek Manyar tidak canggung mengingatkan untuk tetap memakai masker dan menjaga jarak serta menghindari kerumunan saat memasuki area makam.
Sementara untuk pihak pengelola makam sudah menempatkan sarana cuci tangan dengan sabun. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona.
Polisi juga mengingatkan juru kunci makam untuk tidak sungkan-sungkan menegur peziarah yang tidak menerapkan protokol kesehatan, Harapannya tidak terjadi klaster baru kasus Covid-19.
Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto, SH, SIK, MM melalui Kapolsek Manyar Iptu Bima Sakti Pria Laksana, SIK, MH mengatakan, bahwa selain mencegah terjadinya tindak kriminal juga memastikan peziarah mematuhi 5 M.
“Kami harap masyarakat bisa memahami kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Jangan abai, protokol kesehatan tetap diterapkan.” ungkap Bima Sakti, Senin (17/5/2021).
Selain kepatuhan anjuran pemerintah, pihaknya juga berharap dengan kehadiran Polisi ditengah masyarakat bisa menyajikan kondusifitas Kamtibmas.(**)