Bali,Kabar1News.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, menginginkan agar lebih banyak kegiatan berskala nasional hingga internasional digelar di Kabupaten Badung, Bali.
Hal itu sebagai salah satu upaya untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya di Badung dan Bali pada umumnya.
Menparekraf Sandiaga Uno di hari kedua kegiatannya berkantor di Bali, Jumat (12/2/2021), mengunjungi Balai Budaya “Giri Nata Mandala” di kawasan pusat pemerintahan Kabupaten Badung.
Menparekraf mengapresiasi “Giri Nata Mandala” sebagai gedung pertunjukan dengan standardisasi internasional yang dibangun oleh Pemkab Badung.
“Saya takjub melihat balai budaya di pusat pemerintahan Kabupaten Badung ini. Kalau bicara tingkatan, ini standardisasinya sudah kelas dunia. Oleh karena itu saya ingin gerak cepat, inovasi, yaitu event-event berskala nasional bisa kita tingkatkan di sini,” kata Menparekraf Sandiaga Uno.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, dan Ketua DPRD Kabupaten Badung I Putu Parwata.
Keberadaan Balai Budaya tidak hanya menjadi ruang kreasi dan apresiasi terhadap seni budaya, tapi juga menjadi daya tarik bagi wisatawan.
“Pak Bupati minta dukungan untuk fasilitasi agar testing baik rapid antigen maupun GeNose itu dipermudah untuk wisatawan,” ujar Sandiaga.
Dalam kesempatan itu Menparekraf juga mendapat laporan tentang dampak pandemi terhadap sektor pariwisata di Kabupaten Badung yang menjadi penopang pendapatan asli daerah (PAD). Dilaporkan bahwa PAD Kabupaten Badung menurun hingga 90 persen.
“Ini kita akan cari solusi, tidak bisa tidak harus gerak cepat, gerak bersama, dan garap semua potensi lapangan kerja supaya Kabupaten Badung ini mampu bertahan di tengah pandemi,” ungkap Sandiaga.
Caranya, selain penyelenggaraan event, juga melalui program-program stimulus yang telah dan akan disiapkan pemerintah. Diantaranya program dana hibah pariwisata.
“Sudah berjalan tahun lalu (dana hibah pariwisata), tapi ada sedikit yang tersisa dan akan kita upayakan tereksekusi tahun ini. Selain juga ditingkatkan dan diperluas jangkauannya, serta juga program padat karya dan desa wisata,” jelas Menparekraf Sandiaga.
Selain itu, ada satu solusi program yang juga ditawarkan Bupati Badung dan mereka siap untuk menjalankannya. Yakni vaccine based tourism, yang memungkinkan wisatawan mendapatkan vaksin COVID-19 sambil berwisata di Kabupaten Badung dengan penerapan protokol ketat.
Vaccine Based Tourism ini diwacanakan dijalankan setelah program vaksinasi dari pemerintah dan vaksin mandiri berjalan.
“Pemerintah Kabupaten Badung dan juga Pemerintah Provinsi Bali beserta kami di pemerintah pusat akan mencanangkan program salah satunya pariwisata berbasis vaksin. Kita semua siap bergandengan tangan dengan program pemulihan ekonomi nasional, Insya Allah kami akan susun. Dengan bergandengan tangan kita bisa bangkitkan kembali pariwisata di Kabupaten Badung dan Bali pada umumnya,” tutur Sandiaga.
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta mengatakan, pandemi COVID-19 memang memberikan dampak ekonomi di wilayahnya. Sumber terbesar dalam PAD melalui pajak hotel dan restoran. Untuk itu Bupati berharap berbagai program yang dicanangkan pemerintah dapat segera berjalan.
“Kami akan tetap berupaya semaksimal mungkin bagaimana darurat pandemi COVID-19 dan darurat ekonomi ini bisa teratasi,” kata Giri Prasta. (Humas Kemenparekraf)