Kabar1News.com – Pentingnya peran BUMDesa (Badan Usaha Milik Desa) dalam membangun dan mengelola desa wisata. Membangun Desa Wisata berbasis BUMDesa mendorong peran serta pemerintah dan masyarakat desa untuk mendongkrak perekonomian masyarakat desa di Jatim.
Hal ini di katakan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Prov. Jatim Ir. Mohammad Yasin, M.Si, saat interaktif di radio Suara Sidoarjo, Senin (8/2/2021).
Mohammad Yasin menjelaskan bahwa dalam merintis dan mengembangkan desa wisata, hal pertama yang dapat dilakukan masyarakat lokal adalah menggali seluruh potensi desa.
Selanjutnya, melalui forum musyawarah bersama, masyarakat dapat menyepakati dan memperkirakan konsep pengembangan wisata yang dapat diwujudkan.
Selain menyiapkan konsep dan kelembagaannya, hal yang harus disiapkan adalah akomodasi yang memadai. Inovasi Klinik BUMDesa merupakan pendekatan paripurna dalam pembinaan BUM Desa di Jawa Timur. Jatim Berdaya Ekonomi Kerakyatan dengan basis UMKM, Koperasi, BUMDesa dan Mendorong Pemberdayaan Pemerintahan Desa, dan Permasalahan BUM Desa di Jawa Timur BUM Desa menjadi motor penggerak perekonomian perdesaan lebih efektif dan efisien.
Membangun BUMdes ini merupakan tugas kita bersama meski BUMDes diawali cukup lama, tapi faktanya memang perkembangannya masih belum menggembirakan, untuk itu pemerintah utamanya memang harus hadir, begitu juga dengan perguruan tinggi dan dunia usaha juga harus hadir untuk bersama-sama bisa memajukan BUMDesa.
Apalagi di saat pandemi covid-19, mulai bulan Maret-April 2020 wisata di Jatim tutup semua. Padahal desa wisata ini telah menjadi salah satu unggulan wisata di jatim. Untuk itu harus ada yang kita lakukan bersama untuk membangun kembali desa wisata.
Upaya untuk menggairahkan dan membangkitkan kembali desa wisata ini, Gubernur Khofifah Indar Parawansa telah melakukan Safari ke beberapa desa wisata dengan memberikan bantuan stimulan Rp 50 juta.
“Alhamdulillah sudah mulai jalan, biasanya orang-orang wisatanya memilih luar negeri, namun sejak pandemi akhirnya beralih ke wisata yang dekat dan relatif aman yaitu wisata desa. Ini terbukti wisata desa banyak dikunjungi oleh masyarakat local,” kata Yasin.
“Contohnya wisata di daerah Bojonegoro, di kabupaten Gresik seperti Lontar Sewu, di tengah pandemi kemarin itu mampu meraup pendapatan Rp 2,7 Milyar, sedangkan di Sekapuk bisa mencapai Rp 8 milliar lebih. ini bisa memberikan keuntungan bagi warga masyarakat yang invest di desanya, ” imbuh Yasin.
Lebih lanjut Mohammad Yasin menjelaskan, salah satu promosi yang dilakukan pemerintah Jatim yaitu kunjungan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dengan foto bersama masyarakat dan memberikan testimoni keindahan wisata daerah yang di tuju, ini menjadi promosi efektif, sehingga desa wisata tersebut menjadi ramai di kunjungi oleh masyarakat. Di tahun 2021 ini Gubernur Jatim membantu 200 BUMdesa wisata sebesar Rp 75 juta untuk masing-masing BUMdesa.
Sementara itu Prof Badri Munir Sukoco, Direktur Sekolah Pascasarjana Unair mengatakan, Dinamika Jatim membangun desa wisata berbasis BUMDes, agar Desa Wisata di masa pendemi covid 19 bisa hidup.
Tugas BUMDesa yang terkait dengan desa wisata tentunya terkait dengan story. Jika sudah membuat story buatan maka harus ada story yang lain yang terkait dengan wellness atau wellbing dari para wisatawan yang hadir di lokasi. Kalau sudah ada story maka bagaimana kontinyu semakin bisa ngefek di desa wisata.
Keberadaan social media sangat berpengaruh sekali/penting. Beberapa rekomendasi bagi pemerintah yaitu pemerintah focus pada daerah potensi terbesar quickly (percepatan) itu bisa di jadikan deskpraktisis bagi desa yang lain yang akan mengembangkan BUMDes.
Sedangkan Iwan Siswoyo, BUMDes Wahana Sentosa/Pengelola Wisata Tjek Brosot Bojonegoro mengatakan, “kami mengucapkan banyak terima kasih sudah di support oleh Pemerintah Provinsi Jatim, Gubernur Jatim ibu Khofifah Indar Parawansa dan DPRD Jatim.”
“Dengan bantuan ini mudah-mudahan bisa mensupport kami untuk semakin berkreatifitas tinggi. kalau tidak ada event-event yang bagus maka wisata ini akan mati/berhenti. Saat ini kami lagi berbenah, kami berharap kedepan ada semacam forum BUMDes se jatim, bisa lintas BUMDes lingkup kabupaten atau se Jatim dan mempunyai event bisa saling mendukung untuk berbagi seperti BUMDes Bojonegoro bisa ke BUMDes Malang dan berbagai tempat lainnya,” pungkas Iwan. (Kominfojatim/her/n)