Lamongan, Kabar1News.com – Bupati YES mengajak mahasiswa untuk turut menjadi role model wirausaha muda yang kreatif dan inovatif. Ajakan Bupati YES tersebut disampaikan di depan mahasiswa UNISLA pada seminar kewirausahaan dan manajemen bertajuk Improve Your Creativity to be a Competitive Entrepreneur yang diselenggarakan Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Lamongan (UNISLA) di gedung UNISLA, Rabu (17/3).
Tampil sebagai pembicara kunci (keynote speaker) pada seminar tersebut, YES mengatakan untuk menjadi pengusaha yang kreatif dan inovatif, mahasiswa perlu didorong untuk terus melakukan perbaikan-perbaikan yang sudah ada, melakukan pengembangan teknologi baru sehingga didapatkan penemuan pengetahuan baru dalam proses berwirausaha agar memiliki nilai lebih. Yes mencontohkan, jika sebuah kopi akan berbeda harga tergantung pengemasan dan dimana ia dijual.
“Jika kita bisa merubah barang atau produk dengan inovasi dan kreasi, seperti kopi yang harganya hanya 1.000 dengan proses kreativitas harga antara dijual di warung kopi biasa, café bahkan mall pasti berbeda. Di mall bisa mencapai 50.000 ribu,” terangnya.
Lebih lanjut diterangkan olehnya, Indonesia masih kekurangan wirausaha untuk mendorong penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi. Oleh karenanya dengan adanya seminar entrepreneur ini, Yes berharap dapat memberi motivasi para generasi muda Lamongan untuk menjadi pengusaha.
“Melihat lemahnya entrepreneur di Indonesia yang jumlahnya hanya 1,6 persen, salah satu usahanya yakni dengan seminar semacam ini. Mulai sekarang saya akan memberi virus kewirausahaan kepada para mahasiswa dan kepada siapapun bahwa profesi ini sangat mulia, karena turut menggairahkan perekonomian di negara kita,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Bupati YES tak henti-hentinya menggelorakan gerakan “Ayo Beli Produk Lamongan” sebagai upaya untuk terus menggerakkan peningkatan ekonomi pasca pandemi Covid-19
“Pemerintah daerah dalam hal ini tentu akan mendorong mulai dari produksinya sampai pemasaran. Dalam hal produksi akan memberikan fasilitas pelatihan atau bantuan permodalan. Sedangkan pemasarannya sekarang mencoba membuka taman-taman tematik di beberapa titik supaya ada tempat pemasaran agar para UMKM tetap bergairah dalam produksi,” imbuhnya.(*)