Madiun, Kabar1News.com – Memasuki minggu terakhir pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Belajar Bersama Masyarakat (KKN-BBM) Universitas Airlangga ke-63, sejumlah lokasi KKN ternyata menunjukkan potensi yang besar sebagai daerah binaan. Salah satunya yaitu Kabupaten Madiun yang terletak di Jawa Timur.
Dr. Prihartini Widiyanti, drg, M.Kes, S.Bio selaku Koordinator IX KKN Inter Profesional Education (IPE) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) menyebutkan, Madiun memiliki potensi yang besar sebagai daerah binaan dalam hal pengelolaan wisata. Hal itu terlihat dari keempat bidang garap KKN-BBM yang sukses dijalankan.
“Benar, empat bidang garap kita yaitu kesehatan, pendidikan, pemberdayaan ekonomi, dan lingkungan juga berjalan dengan sangat baik,” terangnya, Kamis(11/2/2021).
Berdasarkan penuturan Yanti, setidaknya hampir seluruh program kerja KKN berhasil dijalankan dengan sangat baik. Di antaranya, pada Bidang Kesehatan, warga diberikan sosialisasi pentingnya vaksinasi Covid-19. Selain itu, peserta KKN juga memberikan penanganan kecelakaan dasar di air terjun melalui media podcast.
Selanjutnya pada Bidang Pendidikan, Karang Taruna Desa Kare secara khusus diberikan pelatihan editing dan penyuluhan terkait ilmu fotografi dan promosi melalui sosial media. Tujuannya untuk memperkenalkan potensi wisata Desa Kare lebih luas.
Di samping itu, warga juga diberikan edukasi mengenai pengolahan Durian. “Kita juga mengedukasi pengelola kawasan wisata tentang beberapa istilah alam terutama dalam bahasa Inggris. Mengingat ada beberapa turis asing yang datang ke Hutan Pinus Nongko Ijo,” tambah Yanti.
Sementara itu, pada Bidang Perencanaan Bisnis terdapat sejumlah program pengembangan kawasan wisata. Di antaranya yaitu pengembangan wisata kopi, pembuatan denah lokasi wisata Air Terjun dan Sungai Catur, sosialisasi pengembangan wisata Hutan Pinus dan Bukit Teletubbies, pelatihan pembuatan souvenir dari biji Pinus, hingga pelatihan pembuatan Ecobrick.
Sedangkan pada Bidang Lingkungan, masyarakat diedukasi mengenai pemanfaatan limbah kopi menjadi produk masker dan teh kulit kopi. Selain itu, penyuluhan pentingnya menjaga kebersihan dan kegiatan kerja bakti bersama warga desa juga dilakukan di area Hutan Pinus Nongko Ijo, Bukit Teletubbies, serta Air Terjun dan Sungai Catur.
Yanti menerangkan, kesuksesan tersebut tidak lepas dari peran Kelompok 179, Kelompok 180, dan Kelompok 207 KKN-BBM Madiun. Menurutnya, tim Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan mahasiswa berhasil menjalin komunikasi harmonis dengan masyarakat. Sehingga sejumlah dukungan dan semangat terus mengalir.
“Pak Camat, Pak Kades, Kapolsek, Koramil, Muspika, Karang Taruna, Pengusaha Kopi, Komunitas Eco-Adventure dan Karang Taruna semua memfasilitasi dengan sangat baik dan full support terhadap semua proker kita,” tuturnya.
Besar harapan Yanti agar potensi wisata Madiun dapat dikembangkan bersama UNAIR. Dia juga berharap, peran dan kontribusi UNAIR terhadap permasalahan di masyarakat dapat terlaksana dengan baik serta solutif.
“Unair benar-benar hadir di masyarakat. Hal ini selain memberikan kontribusi ke masyarakat, tentu akan meningkatkan branding UNAIR sebagai universitas terbaik dan terdepan yang selalu hadir dalam solusi permasalahan bangsa Indonesia,” harap Yanti menutup wawancara. (***mad)