Gerakan Pemuda Nasionalis Unras di Gedung Pemkab Lamongan.
Lamongan, Kabar1news.com – Puluhan orang yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Nasionalis menggelar Unjuk Rasa (Unras) di gedung kantor Pendopo Pemerintah Kabupaten Lamongan, Rabu (4/09/2024).
Rombongan para pendemo berorasi di depan gedung Pemkab Lamongan dengan pengawalan dari Aparat kepolisian Resort (Polres) Lamongan dengan membentangkan poster dan spanduk serta mereka meneriakkan tuntutannya.
Iqbal, koordinator lapangan mengatakan, jalan mulus Lamongan adalah cuma formalitas belaka, selama 5 tahun era kepemimpinan Bupati Yuhronur Efendi pengerjaan jalan cuma beberapa titik.
“Coba bapak lewat jalan raya Sugio hancur semua, kemana saja selama lima tahun kok sepertinya pembangunan berhenti di tempat, kita malu dengan anggaran yang ada di kabupaten Lamongan dan Bojonegoro infrastrukturnya bagus, sedangkan Lamongan sangat tertinggal sekali,” ujarnya.
Menurut dia, kecamatan Sugio kondisinya parah dan tak kunjung tersentuh pembangunan. Jalan di semua kecamatan banyak rusak, tidak bisa lagi dipilih karena kerusakan hampir merata dan sudah lebih dari 5 tahun tidak pernah diperbaiki.
“Kami mewakili warga minta pemerintah segera memperbaiki jalan kami, karena kami adalah warga Lamongan banyak korban jiwa akibat jalan rusak,” ucapnya.
Didemo di Gedung KPK Jakarta
Sebelumnya, puluhan masyarakat Lamongan tergabung dalam FORLAKI (Forum Lamongan Anti Korupsi) mendatangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan Jakarta Selatan, Rabu (4/09/2024).
Para Pendemo melakukan aksi dengan membawa empat poster bertuliskan usut tuntas pembangunan gedung Pemkab Lamongan. Kedua, segera tetapkan Yuhronur Efendi tersangka atau bebas murni. Ketiga, usut dan copot Kadinas sosial terkait bantuan BPNT yang amburadul. Keempat, usut tuntas dugaan gratifikasi perkawinan anak Bupati Lamongan.
Saat itu, Bartolomeus, koordinator aksi mengatakan, pihaknya tidak percaya KPK, karena penyelidikan kasus pembangunan gedung pemerintah kabupaten Lamongan dari 2017-2019 dan sampai sekarang belum ada ekspos.
“Ini yang menjadi tanda tanya oleh warga Lamongan ada kepentingan apa KPK dengan Bupati Lamongan,” ungkapnya. (***)