Lamongan, Kabar1news.com – Pertanian saat ini dihadapkan dengan tantangan besar yakni perubahan iklim yang ekstrim dan tingginya harga pupuk, Selain kedua dampak perubahan itu, pertanian juga dihadapkan pada tantangan lahan yang semakin sempit, jumlah penduduk semakin besar, sehingga para petani diharapkan dan harus menggunakan teknologi dan cara pertanian yang mengikuti zaman.
Pemerhati pertanian, Aktivitas pertanian yang juga sebagai konsultan dunia pertanian organik smart farming, Rusli Hamdani mengatakan di era digitalisasi ini para petani di Indonesia harus mempelajari, memahami dan menerapkan Pertanian modern di era Milenium, dirinya akan edukasi petani di Kabupaten Lamongan dengan Konsep Smart Farming yang menggunakan metode organik agar hasil pertanian lebih maksimal dan tembus pasar luar negeri.
“Smart farming adalah solusinya, Smart farming adalah suatu konsep pertanian yang menggunakan teknologi digital dan informasi untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keberlanjutan dalam produksi tanaman dan peternakan. Smart agriculture merupakan solusi di era Industri 4.0 untuk pengembangan pertanian modern, yang merupakan evolusi dari precision farming,” ungkapnya. Jumat, (30/06/2023).
Selama ini petani Indonesia menerapkan metode Precision farming (Pertanian presisi) adalah sistem pertanian terpadu berbasis pada informasi dan produksi, untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas dan profitabilitas produksi pertanian dari hulu ke hilir yang berkelanjutan, spesifik-lokasi serta meminimalkan dampak yang tidak diinginkan pada lingkungan, terang Rusli Hamdani pada media kabar1lamongan.com.
“Sedangkan, Smart farming merupakan konsep manajemen pertanian yang menggunakan teknologi modern untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produk pertanian, berbasis teknologi yang dapat membantu petani meningkatkan hasil panen secara kuantitas dan kualitas melalui teknologi pemindaian tanah, manajemen data, serta penggunaan teknologi Internet of Things,” lanjutnya.
Metode pertanian Rusli Hamdani juga selalu mengunakan produk pupuk organik cair dalam penerapannya, bahkan sudah membuat sendiri pupuknya bernama POC (Pupuk Organik Cair) yang di produksi oleh PT. Bumi makmur widyadhana miliknya, Beragam produk pertanian hasil penelitiannya sejak tahun 2009. Semua produk dan cara pengaplikasiannya dapat dilihat di websitenya https://bemwe.com//.
Tak hanya produk pupuk organik, Rusli Hamdani juga mengembangkan aplikasi smart agriculture mencakup monitoring hasil pertanian, mulai dari kondisi pertanian, pemetaan metode di lahan pertanian, manajemen pertanian, sampai biaya dan hasil produk pertaniannya dan menu aplikasi penunjang lainnya. Hal ini dilakukannya agar produksi terus meningkat dengan kualitas yang tinggi disertai optimalisasi penggunaan tenaga kerja sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani.
“Smart farming perlu dikembangkan di Indonesia untuk meningkatkan efisiensi sumberdaya alam, air dan kelestarian lingkungan, meningkatkan efisiensi sumber daya manusia dengan memanfaatkan mesin pertanian dan teknologi serta untuk menarik minat generasi muda terjun d bidang pertanian. kemajuan pertanian perlu didukung generasi milenial karena memiliki semangat berinovasi yang tinggi untuk melakukan cara-cara yang baru terhadap penanganan pertanian yang maju, mandiri dan modern. Terbukti, petani milenial rata-rata memiliki penghasilan puluhan juta, bahkan ratusan juta hanya dengan pemasaran hasil pertanian secara digital,” terang Rusli Hamdani.
Pengelolaan agribisnis smart farming dapat dilakukan untuk bidang tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan dengan pengelolaan secara terukur dan kekinian berbasis data digital pada beberapa kegiatan usaha tani.
“Smart farming dengan mengunakan digital, terbukti mampu mendongkrak produktivitas, meningkatkan kualitas produk pertanian, meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga kerja, bahkan dapat menekan ongkos produksi dalam agribisnis pertanian (hemat air, dan menekan penggunaan pupuk kimia),” tutupnya. (F2)