Surabaya – Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Jatim kini mulai memetakan potensi desa di Jawa Timur untuk dapat dikembangkan menjadi desa wisata. Salah satunya dengan melibatkan wisata desa agar bisa masuk dalam paket wisata yang digagas oleh Disbudpar Jatim bersama Bakorwil.
“DPMD mencoba ingin mengembangkan wisata desa. Misalnya, bagaimana yang selama ini di Probolinggo orang datang pasti ke Bromo yang masuk wilayah TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru). Bagaimana orang yang datang ini bisa dimampirkan ke desa-desa wisata dan ini yang sedang kita kembangkan,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Jatim, M. Yasin saat ditemui di Mall Pelayanan Publik (MPP) Kab. Probolinggo, Jumat (19/2/2021).
Di Probolinggo, ia bersama Kepala Bakorwil V Jember juga mengunjungi salah satu desa di Kec. Dringu yang menjadi sentra bawang merah. Di desa tersebut, bawang merah diolah menjadi makanan olahan seperti snack yang dikemas menarik yang bisa dijual pada wisatawan.
“Kita kunjungi Dringu, sentra bawang merah yang itu dimiliki oleh masayarakat. Kita tidak ingin masyarakat desa itu hanya jadi penonton kehadiran wisatawan, tetapi juga ikut menikmati hadirnya wisatawan dengan belanja produk-produk yang dimiliki desa,” harapnya.
Selain itu, dalam pengembangan paket wisata dengan melibatkan wisata desa juga perlu dibangun jejaring wisata yang bagus. Di Kab. Probolinggo, informasi potensi wisata itu juga tersentra di MPP.
“MPP ini sebenarnya bagian dari rangkaian wisata. Karena disini tempat investor untuk mencari tahu tentang potensi wisata dan pelbagai produk ya disini. Jadi dalam paket wisata itu, bagaimana investor untung, masyarakat desa juga untung,” jelasnya.
Dalam pengembangan wisata desa, ia tidak hanya ingin mengembangkan wisata alam. Namun, banyak potensi wisata lain seperti kuliner dari makanan olahan produk UMKM. Selain itu, wisata desa juga menyimpan potensi edukasi dan kerajinan. (***afr/n)