Kabar1News.com – Bulog menjadi salah satu institusi pemerintah yang mendapat amanah mewujudkan ketahanan pangan. Untuk itu, perusahaan plat merah tersebut, kini tak hanya bergelut dalam pangan beras, tapi juga pangan non beras.
“Sekarang kita sudah membuat mie berbahan baku sagu. Ke depan, akan ada mie dari singkoing. Kita juga buat beras jagung. Beras dari bahan baku singkong. Tujuan kita untuk ketahanan pangan,” kata Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso dalam keterangannya, Rabu (3/2).
Dengan memproduksi pangan non beras, Budi Waseso berharap, masyarakat nantinya tidak hanya mengonsumsi beras dari padi, tapi akan ada pilihan lain pangan non beras. Apalagi potensi pangan non beras di dalam negeri cukup besar. Misalnya, lahan sagu di Indonesia mencapai 5,5 juta hektar (ha) yang belum dikelola dengan optimal.
“Kita juga ada lahan memproduksi singkong. Kita juga memproduksi jagung dimana-mana. Di Sulses dan Madura, produksi jagung cukup banyak. Persoalannya jagung selama ini hanya untuk pakan ternak,” katanya.
Padahal menurut Buwas, sapaan akrab mantan Kepala BNN ini, pangan non beras tersebut non gluten, sehingga lebih sehat ketimbang mengonsumsi pangan berbahan baku terigu. “Semua itu (pangan non beras,red) itu kita sudah lakukan semua. Inshaa Allah tahun 2021 ini akan terealisasi dengan baik,” katanya.
Untuk promosi pangan non beras itu, ungkap Buwas, pihaknya juga telah menyiapkan toko-toko Bulog untuk tempat pemasaran. Jadi nantinya, bicara pangan dalam negeri ada di toko Bulog.
“Kenapa kita lakukan ini? Karena pangan utama, ketahanan pangan harus dibangun. Pandemi Covid-19 menjadi pelajaran. Sebagai negara agraris, kita bisa mencukupi pangan dari dalam negeri,” tegasnya. (KominfoJatim)