LAMONGAN,Kabar1News.com – Alumni Darul Arqam Dasar 01 PK IMM Iskandariyah Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA) menerbitkan antologi puisi bertajuk Membangkitkan Intelektual Membangun Peradaban.
Dalam antologi tersebut, Fathurrahim Syuhadi Ketua MPK PDM Lamongan mengatakan, “Kami menyambut dengan haru dan bangga atas terbitnya karya kader Komisariat IMM Iskandariyah UMLA. Kumpulan Antologi Puisi berjudul Membangkitkan Intelektual Membangun Peradaban. Ini tradisi literasi yang perlu dipupuk terus menerus di lingkungan IMM. Mengingat selama ini tradisi literasi masih jauh dari panggung bagi aktivis IMM.”
Puisi tentang IMM dalam antologi ini sangat menginspirasi. Menggugah para kader, para mahasiswa Muhammadiyah untuk mengambil peran dalam persyarikatan, berbangsa dan bernegara. Kegelisahan para aktifis melihat carut marutnya penataan negara tak luput juga dalam antologi puisi ini. Gejolak seperti ini sangatlah wajar bagi para kader di lingkup IMM.
Langkah RTL (Rencana Tindak Lanjut) setelah mengikuti DAD (Darul Arqam Dasar) ini dengan membikin puisi adalah prestasi dan karya mahahebat. Tentu mewujudkan perlu motivator yang hebat di kalangan instruktur perkaderan sebagaimana yang dilakukan Fathan Faris Saputro dan kawan-kawan.
Virus literasi di kalangan IMM harus dikibarkan setiap event perkaderan harus terbit satu karya minimal. Semoga terwujud satu kader satu karya. Buku kumpulan antologi karya peserta DAD ini harus disebar luaskan. Dengan harapan karya ini menginspirasi kader lainnya.
Hal senada disampaikan Fathan Faris Saputro Master of Training Darul Arqam Dasar 01 PK IMM Al-Iskandariyah Universitas Muhammadiyah Lamongan, “Alhamdulillah berkat Allah SWT Buku ini berupa antologi puisi yang diangkat lewat Rencana Tindak Lanjut (RTL) Darul Arqam Dasar 01 PK IMM Iskandariyah Universitas Muhammah Lamongan dengan judul buku Membangkitkan Intelektual Membangun Peradaban.”
Setidaknya kader-kader baru IMM ini menjunjung tinggi gerakan membaca, diskusi, dan menulis. Lebih dari itu, kader IMM ini juga bisa memulai membiasakan diri untuk membumikan gerakan menulis.
Setidak-tidaknya agar tidak berserakan. Andaikan maksud kami merekat tulisan ini tak terpenuhi, kami percaya para pembaca jauh lebih berhak untuk menarik kesimpulan sendiri atas buku ini. Tentang setuju atau tidak setuju atas sajak-sajak ini, kami pun menyerahkan sepenuhnya kepada Anda, para pembaca yang budiman! Karena itu, kami pun tak akan minta kritik apapun kepada para pembaca, yang halus sekalipun. Sebab kami percaya tak diminta pun kritik itu akan datang dengan sendirinya.
‘Allah kulli hal, hanya kepada Allah kami berdo’a, semoga penerbitan buku ini dapat ikut menegakkan kalimat-Nya. Meski mungkin hanya setetes air laut di tengah samudra-Nya yang maha luas.
Antologi tersebut diterbitkan oleh Penerbit Diomedia yang bekerja sama dengan Rumah Baca Api Literasi, komunitas literasi yang terus menggiatkan gerakan literasi di Indonesia ini.(hend)