Lamongan, Kabar1News.com – Bupati Lamongan Yuhronur Efendi melantik sebanyak 348 tenaga Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) pada Selasa, (2/2) di Gedung Pertemuan Gajah Mada Pemkab Lamongan.
Terdiri dari sejumlah 181 orang tenaga pendidik, 63 orang tenaga kesehatan dan 104 orang dari tenaga pertanian.
Sebelumnya, tenaga PPPK yang diangkat merupakan calon pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak formasi tahun 2019 yang telah mengikuti seleksi penerimaan PPPK yang juga dilaksanakan pada tahun yang sama.
Kehadiran PPPK, menurut Bupati Yuhronur diharapkan dapat menjadi tauladan penerapan 3M (Memakai masker, Menjaga Jarak dan Mencuci tangan dengan sabun/hand sanitizer) dilingkungan masyarakatnya.
“Di masa pandemi Covid-19 ini, kehadiran P3K dapat menjadi tauladan dilingkungan masyarakat. Dengan hadirnya kita dapat menjadi contoh baik terutama dalam mentaati protokol kesehatan,” harap Yuhronur.
Tak hanya bisa menjadi teladan, penyerahan SK PPPK juga dapat menjadikan dorongan semangat untuk bekerja.
“Lamongan mendapat predikat SAKIP A. artinya manajemen pemerintahan yang diterapkan dalam pemerintahan di dalam birokrasi sudah berstandart internasional. Mari terus kita jaga agar lebih baik lagi,” ungkapnya.
Begitu pula dengan dampak pandemi Covid-19 yang mengancam pertumbuhan UMKM lokal, Yuhronur turut mengajak seluruh pihak termasuk PPPK turut ambil bagian.
“Pencanangan “ayo beli produk Lamongan” terus saya gaungkan. Agar terjadi perputaran ekonomi di Lamongan. Apalagi di tengah pandemi ini. hal-hal kecil yang kita lakukan akan membawa dampak luar bisa bagi pertumbuhan ekonomi lokal,” tutur Yuhronur.
Seperti yang telah disampaikan olehnya saat apel perdana pasca pelantikan, Yuhronur menjelaskan perlunya menjaga konsistensi atas capaian dan prestasi yang telah ditorehkan dalam berbagai bidang.
Di samping melaksanakan program-program yang ada, konsen awal pemerintah fokus untuk memulai program 100 hari kerja. Dimana dalam fokus pertama yakni penanganan infrastruktur.
“Saat ini banyak sekali jalan-jalan yang rusak, hal ini diperparah dengan intensitas curah hujan yang sangat tinggi. Begitu juga infrastruktur-infrastruktur lain dampak banjir juga harus kita perbaiki. Supaya kehidupan masyarakat dapat normal kembali. Maka ini menjadi perhatian kita bersama. ” imbuhnya. (*)